"sejarah hidup nabi muhammad #1

Senin, 17 Oktober 2011

Salam.

Label baru dalam blog kesayangan ku ini. Dan mungkin aku akan buat Page khas untuk Sejarah Hidup Muhammad ini. Entah macam mana terfikir nak buat macam ni. Yaaa, lebih kepada perkongsian untuk kita semua right? Aku merasakan yang hal ini perlu kita tahu dan ambil tahu meskipun banyak lagi hal lain yang korang sudah ambil tahu.




Muhammad itu Pesuruh Allah. Muhammad itu Nabi kita. Kita ini ummat Nabi Muhammad. Bagaimana mungkin kita mengaku diri sebagai ummat tetapi tidak pernah tahu akan perjalanan hidupnya? Ahhh, mungkin ada yang fikir aku kolot/noob. Tak kisahlah dan biarkan mulut mereka terus berbicara. Maaf. Aku tidak mengatakan yang aku tahu semuanya, aku juga sedang belajar mengenainya dan ingin tahu lebih agar rasa cinta kepada Rasullullah semakin kuat dan hebat dihati ini. Insya'allah  :)

Abdul Muttalib (datuk Nabi) dan Abdullah (ayah Nabi) mengunjungi keluarga Wahab bin Abd Manaf bin Zuhra, pemimpin suku Zuhra yang terhormat. Maksud kedatangannya adalah untuk melamar seorang gadis bernama Aminah untuk dikahwinkan dengan Abdullah yang ketika itu berusia 24 tahun.

Sesuai adat istiadat, setelah menikah, Abdullah dan Aminah tinggal selama tiga hari di rumah Aminah, sesudah itu mereka pindah ke keluarga Abdul Muttalib di Mekah.

Suatu ketika disaat Aminah sedang hamil (mengandung bayi Muhammad), Abdullah pergi dalam suatu usaha perdagangan ke Suria untuk waktu beberapa bulan lamanya. Dalam perjalanan pulang ke Mekah, Abdullah singgah ke tempat saudara ibunya di Madinah untuk sekadar beristirehat kerana merasa letih disepanjang perjalanan. Akan tetapi kemudian ia menderita sakit dan kawan-kawan seperjalanannya pun pulang lebih dulu. Singkat cerita, Abdullah menderita sakit yang serius sehingga meninggal dunia dan dimakamkan di Madinah. Rasa duka dan sedih menimpa hati Abdul Muttalib dan Aminah, kerana ia kehilangan seorang anak/suami yang selama ini menjadi harapan kebahagiaan hidupnya.

Waktu terus berjalan dan sampai suatu saat hati Abdul Muttalib sangatlah gembira ketika mendengar berita bahwa Aminah telah melahirkan seorang bayi lelaki, kerana ia telah mendapatkan pengganti anaknya yang sudah tiada itu. Kemudian Abdul Muttalib memberi nama kepada bayi itu dengan nama Muhammad. Nama yang tidak umum di kalangan Arab ketika itu.

Sebagaimana tradisi kaum bangsawan arab di Mekah bahawa seorang bayi harus dirawat dan disusukan oleh tenaga profesional dari desa lain di daerah terpencil, yang maksudnya untuk menghindari akibat buruk udara kota dan lingkungan yang kurang baik. Tinggal di pedalaman dengan udara yang jernih dan bebas tidak terikat oleh ikatan materi. ;Dan sesuai adat kebiasaan pula bahawa seorang anak baru akan dikembalikan kepada ibu kandungnya setelah berusia lapan sampai sepuluh tahun.

Suatu ketika datanglah kekota Mekah wanita-wanita keturunan keluarga Sa'd untuk mencari bayi-bayi yang akan diserahkan oleh ibu kandungnya untuk dirawat dan disusui. Mereka memang mencari bayi yang akan mereka susukan, akan tetapi mereka menghindari anak-anak yatim kerana mereka tentunya mengharapkan bayaran yang cukup baik atas pekerjaannya itu. Tapi berkat pertolongan Allah ternyata ada seorang wanita yang bersedia menerima bayi Muhammad. Wanita itu adalah Halimah.

Ternyata kemudian, Halimah bercerita bahwa sejak diambilnya bayi Muhammad itu ia merasa mendapat berkah. Ternak kambingnya gemuk-gemuk dan susunya pun bertambah. Allah telah memberkahi semua yang ada padanya.

Dua tahun lamanya Muhammad tinggal di sahara, disusukan oleh Halimah dan diasuh oleh Syaima, puterinya. Udara sahara dan kehidupan pedalaman menyebabkannya cepat sekali menjadi besar dan menambah indah bentuk dan pertumbuhan badannya. Setelah cukup dua tahun dan tiba masanya disapih, Halimah membawa Muhammad kepada ibunya untuk diperlihatkan. Sesudah itu Halimah membawanya kembali ke pedalaman. Ia dibawa kembali supaya lebih matang, juga dikuatirkan kerana saat itu sedang ada wabak penyakit di Mekah. Dua tahun lagi Muhammad tinggal di pedalaman dan ketika dia berusia sekitar empat tahun ia dikembalikan kepangkuan ibu kandungnya.

Insya Allah, akan bersambung..

0 komentar:

Posting Komentar